Sejarah Masuknya Kristen di Indonesia
Setelah
beberapa bulan atau bahkan tahun saya vakum dari dunia blog. Saya “terpanggil”
kembali untuk men-share informasi atau sejarah sebagai tambahan
pemahaman untuk readers. Baiklah,
kali ini saya akan membahas seputar
masuknya kristen di Indonesia. (Jangan Lupa Like yah).
Agama
Kristen adalah sebuah kepercayaan monoteistik yang berdasar pada ajaran,
hidup, sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus
Kristus menurut Perjanjian baru.
Agama ini bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh agama ini. Secara
garis besar, perkembangan Agama Kristen dimulai sebelum masuknya kolonialisme
di Indonesia. Baiklah, kita masuk pada tahap awal.
Sejarah masuknya agama Kristen ke Indonesia kiranya
tidak dapat dilepaskan dari sejarah perbenturan antara dunia Islam dan dunia
Barat sejak abad pertengahan. Selanjutnya, dengan kemajuan bidang militer dan
kemaritiman bangsa-bangsa Barat, sejarah pelayaran dan kolonisasi akhirnya
dimulai. Beberapa peristiwa penting yang lekat dalam ingatan yang
melatar-belakangi hal ini antara lain:
1. Konsili
Clermont tahun 1095 M dimana Paus Urbanus II mendeklarasikan Perang Salib melawan dunia Islam;
2. Konstantinopel, pusat imperium Bizantium, direbut Sultan Muhammad II tahun 1453 M;
3. Bulla
Paus berjudul Romanus Pontifex tertanggal 8 Januari 1455 M yang berisi pernyataan
menghadiahkan Afrika untuk dikristenkan
oleh Portugis;
4. Kota Granada
lepas dari kekuasaan Islam tahun 1492 M;
5. Bulla Paus berjudul Inter Caetera Divinae tahun 1493 M membagi dunia menjadi dua
bagian, masing-masing untuk Portugis dan Spanyol;
6. Perjanjian
Tordesillas tanggal 7 Juni 1494 M, menguatkan Bulla Paus tahun 1493 M, memberi hak istimewa kepada dua
bangsa tersebut untuk melakukan conquistadores (penaklukan).
Menurut
Ismatu Ropi ada 3
(tiga) fase masuknya Kristen ke
Indonesia yang kesemuanya tidak dapat dilepaskan dari sejarah kemaritiman
di tanah air dan dunia pada umumnya.
Pertama,
melalui kiprah Gereja Timur Nestorian yang
ditengarai sempat muncul di Sibolga Sumatera Utara sekitar abad ke-16.
Kedua,
masuknya Katholik Roma melalui jasa ordo Jesuit
di bawah payung organisasi Society of Jesus dan ordo Dominikan yang turut hadir
bersama armada Portugis.
Ketiga,
Kristen Protestan yang muncul bersamaan dengan
armada pelayaran Belanda.
Kemudian,
pada abad ke 16 dan 17 bangsa eropa utamanya yang masih berupa kerajaan
(Spanyol, portugis, belanda) melakukan kegiatan invasi berupa pelayaran.
Contohnya, yaitu Colombus, Magelhaens,
Vasco da gama, dan lain- lain. Dalam setiap invasinya mereka memiliki tiga
misi penting. Biasanya disebut dengan 3G,
yaitu Gold, Gospel, dan glory. Gold tujuannya yaitu untuk mencari
kekayaan misalnya rempah-rempah. Glory
tujuannya yaitu untuk mencari kejayaan bangsa dan kerajaannya. Gospel tujuannya yaitu untuk menyebarkan agama, utamanya agama kristen
dan katholik.
Selain
itu, pada abad ke 16 dan 17 Indonesia juga merupakan lalu lintas pelayaran yang
ramai karena letaknya yang strategis (diantara 2 benua dan 2 samudra). Pelayar-
pelayar dari eropa banyak yang masuk ke Indonesia yang Pada akhirnya menjadi
penjajah di indonesia
Portugis pertama kali singgah di Malaka tahun 1509 M setelah sebelumnya menaklukkan kerajaan Goa di
India. Ini berarti Portugis hadir di Indonesia hampir satu dekade setelah Raden
Patah mendirikan kerajaan Islam Demak di pulau Jawa. Tahun 1511 M Malaka sudah
dapat dikuasai oleh Portugis di bawah Afonso
de Albuquerqe (1459-1515 M). Dua tahun kemudian, Pati Unus putra Raden
Patah memimpin armada menyerang kekuasaan Portugis di Malaka, tetapi berakhir
dengan kegagalan. Berikutnya Portugis bergerak untuk menguasai daerah
rempah-rempah yang berpusat di Maluku (berasal dari istilah bahasa Arab: Jazirat al-Mulk, yakni kepulauan
raja-raja). Di daerah ini khususnya Ambon, melalui peran ordo Jesuit hingga
tahun 1560 M, tercatat ada sekitar 10.000 orang yang memeluk Katholik dan
bertambah menjadi 50.000 hingga 60.000 pada tahun 1590 M. Sementara ordo
Dominikan mampu mengkristenkan sekitar 25.000 orang di kepulauan Solor.
Portugis pertama kali singgah di Malaka tahun
1509 M setelah sebelumnya menaklukkan kerajaan Goa di India. Ini berarti
Portugis hadir di Indonesia hampir satu dekade setelah Raden Patah mendirikan
kerajaan Islam Demak di pulau Jawa. Tahun 1511 M Malaka sudah dapat dikuasai
oleh Portugis di bawah Afonso de Albuquerqe (1459-1515 M). Dua tahun kemudian,
Pati Unus putra Raden Patah memimpin armada menyerang kekuasaan Portugis di
Malaka, tetapi berakhir dengan kegagalan. Berikutnya Portugis bergerak untuk
menguasai daerah rempah-rempah yang berpusat di Maluku (berasal dari istilah
bahasa Arab: Jazirat al-Mulk, yakni kepulauan raja-raja). Di daerah ini
khususnya Ambon, melalui peran ordo Jesuit hingga tahun 1560 M, tercatat ada
sekitar 10.000 orang yang memeluk Katholik dan bertambah menjadi 50.000 hingga
60.000 pada tahun 1590 M. Sementara ordo Dominikan mampu mengkristenkan sekitar
25.000 orang di kepulauan Solor.
Sementara kerajaan Belanda yang karena situasi
politik dan perekonomian negaranya terdorong untuk melakukan pelayaran sendiri
mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Tercatat bahwa Belanda muncul
pertama kali di Banten sekitar tahun 1596
M. Selanjutnya, tahun 1602 M kongsi
dagang VOC mereka dirikan. Kekuasaan
bangsa Belanda di Indonesia (mereka menyebutnya Hindia Belanda) bertahan sampai
akhirnya bangsa Jepang memaksanya menyerah pada tahun 1942 M. Demi stabilitas dan kelanggengan kekuasaannya, pemerintah
kolonial Hindia Belanda dalam politiknya dikenal berupaya untuk berlaku netral
atau menjaga jarak yang sama dengan agama-agama yang ada. Tetapi, kesan bahwa
Pemerintah Hindia Belanda pun mengemban misi
kristenisasi (zending) memang tak sepenuhnya dapat dieliminasi dari wacana
umum karena dalam sejarahnya ada fakta-fakta yang menunjukkan korelasi di
antara keduanya. Misalnya, apa yang ditulis oleh O. Hashem tentang sambutan
Alexander W.F. Idenburg yang kelak diangkat sebagai Gubernur Jenderal di Hindia
Belanda. Idenburg sempat mengemukakan bahwa satu-satunya jalan untuk
melanjutkan penjajahan adalah pengkristenan.
Jadi,
kedua bangsa inilah yang memperkenalkan agama Kristen, yaitu Kristen Katolik
dan Kristen Protestan di Indonesia (Baca juga : Masuknya Agama Katolik & Protestan ). Pada dasarnya kedua agama tersebut sama,
karena keduanya memiliki kitab suci yang disebut Al-kitab yang terdiri dari
perjanjian Lama dan Perjanjian Baru atau Injil. Akan tetapi
keduanya mempunyai sejarah yang agak berbeda.
No comments:
Post a Comment